Wednesday, August 22, 2007

Kelebihan handphone 3g



AGAR bisa menikmati layanan 3G, selain kita memang berada di coverage area 3G, yang juga vital adalah dukungan handphone, kita harus menggunakan jenis handphone 3G. Soal yang satu ini, pasar 3G Indonesia sepertinya tak perlu khawatir kekurangan handset. Menurut informasi, saat ini saja sudah tersedia sekitar 600.000 handphone 3G dari berbagai jenis yang siap disuplai untuk memenuhi pasar 3G di Indonesia.

Namun, tentu saja, pemilihan jenis handphone 3G harus dilakukan secara bijak dan tepat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter berkomunikasi yang biasa kita lakukan. Apakah akses kita kepada layanan 3G karena memang demi menunjang pekerjaan kantor, mencari hiburan, mengedepankan hal-hal yang lebih personal, atau sekadar bisa mengakses data berkecepatan tinggi. Semua itu perlu dipertimbangkan agar kita bisa mendapatkan manfaat optimum dari kehadiran 3G.

Secara umum, jenis-jenis handphone 3G sudah mengadopsi sistem kamera. Namun, itu pun dibagi dalam dua jenis, yakni yang monolens (satu kamera) dan dual lens (dua kamera). Dengan demikian, tidak semua handphone 3G bisa pas atau sesuai digunakan untuk seluruh layanan 3G. Misalnya saja, untuk menikmati layanan video call (bicara secara face to face dengan lawan bicara dan real time), kita harus menggunakan jenis handphone dengan dual lens (dua kamera). Kamera pertama berada di bagian depan, persis di bawah layar (screen) handphone dan berfungsi sebagai kamera perekam wajah kita. Sedangkan kamera yang satunya lagi berada di belakang handphone dan berfungsi sebagai penunjang fitur multimedia seperti mengambil foto atau melakukan rekaman video.

Handphone jenis monolens sebenarnya bisa digunakan untuk video call. Namun, agak ribet dan kehilangan fungsi karena kita harus menghadapi punggung handphone agar wajah kita terekam kamera. Jadinya lucu, kan?

Salah satu handphone dengan kamera dual lens adalah Motorola Razr V3X. Handphone yang meraih predikat desain terbaik ini cukup sesuai digunakan untuk kalangan menengah. Selain faktor harga yang relatif terjangkau, fitur-fitur yang tersedia juga cukup lengkap. Bahkan, tampilan gambar pada layar cukup jernih. Penerimaan sinyalnya cukup ”bandel”, dalam artian andal, sehingga pada sinyal yang lemah pun konektivitas bisa tetap berlangsung bersih. Kelemahannya hanya pada sistem flip sehingga menjadikan proses komunikasi video call agak ribet. Kita harus pandai-pandai mengatur jarak antara handphone dengan wajah kita. Terlalu dekat, lensa kamera penerima terlalu dekat, meski suara lebih nyaring. Namun, jika dijauhkan sehingga tercapai jarak optimum untuk pengambilan gambar wajah kita, suara tidak terdengar. Untuk mengatasinya, kita pun harus menggunakan earphone.

Selain V3X, Motorola juga memperkenalkan A1000, V975, C975, dan E1000 yang semuanya kompatibel 3G. Nokia tak mau kalah dengan memperkenalkan jenis-jenis handphone 3G seperti N90, N71, N73, 6280, dan E70. Sedangkan Sony Ericsson memperkenalkan W850i, K800i, P990i, W950i, M600i, K610i, W900i, dan K608i.

Jika kita memang lebih mengedepankan fungsi dukungan terhadap pekerjaan, kita juga harus memilih jenis handphone yang sesuai, tak perlu latah membeli jenis handphone berkamera dual lens. Salah satunya adalah Nokia 6233. Dengan koneksitas 3G ke PDA atau notebook (laptop), di luar jaringan WiFi hotspots, kita bisa menciptakan true mobile office atau kantor yang benar-benar bergerak. Sistem jaringannya pun jauh lebih aman daripada sistem WiFi.

Tentu saja, sebelum menggunakan handphone tersebut, kita terlebih dahulu harus men-setting, disesuaikan dengan operator penyedia jasa layanan yang kita gunakan. Selain itu, berbagai layanan 3G seperti video call, video conference, atau video mail hanya bisa dilakukan dengan sesama pengguna 3G dan tiap komunikan menggunakan jenis handphone yang kompatibel 3G. Selamat menikmati.

No comments: